Bunga Rafflesia yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu sekaligus merupakan bunga kebanggaan masyarakat Provinsi Bengkulu, diperkenalkan melalui indahanya tarian oleh sejumlah mahasiswa/i yang sedang mengikuti Ujian Penciptaan Koreografi 3 Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. (14 Januari 2015)
Dalam Ujian Penciptaan Koreografi 3 Jurusan Seni Tari tersebut, ada 21 koreografer, 21 karya yang dipentaskan selama tiga hari berturut-turut. Salah satunya adalah karya "Bungo Rafflesia" yang diciptakan untuk mengenang Budaya Provinsi Bengkulu.
Koreografi "Bungo Rafflesia'' diciptakan oleh Dwi Rahayu Fatma Reika asal Padang Guci, Kab. Kaur Provinsi Bengkulu. Ia mengangkat karya ini didasarkan kecintaannya terhadap kota kelahirannya yaitu Bengkulu.
" Saya menciptakan karya ini untuk memotivasi bahawa Bunga Rafflesia adalah Ikon Budaya Bengkulu''.Ungkapnya
Berikut Sinopsis "Bungo Rafflesia" yang ditampilkan pada Ujian Penciptaan Koreografi 3 Jurusan Seni Tari di Fakultas Seni Pertunjukan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. (14 Januari 2015) ;
'' Idupku Cumo Sekali Sajo, Idak Beanak, Idak Bedaun, Kenapo Aku Hanya Idup di Hutan, ataukah Karna Bauku. Walaupun ku Idup di Hutan, Aku dijuluki habitat Puspa Langka, dan diakui dengan semboyan Bumi Kito Rafflesia''.
'' Idupku Cumo Sekali Sajo, Idak Beanak, Idak Bedaun, Kenapo Aku Hanya Idup di Hutan, ataukah Karna Bauku. Walaupun ku Idup di Hutan, Aku dijuluki habitat Puspa Langka, dan diakui dengan semboyan Bumi Kito Rafflesia''.
Berikut dokumentasinya:
Menyimbolkan Tumbuhnya Bunga Rafflesia |
Menyimbolkan Bunga Rafflesia layu & mati |
Foto: Penari & Penyanyi action Rafflesia |
Foto: Penari & Penyanyi action Rafflesia |
Foto: Dwi Rahayu Fatma Reika action Rafflesia mekar |
Foto: Crew yang terlibat di belakang panggung |
Inilah Orang-orang yang terlibat dalam pementasan "Bungo Rafflesia" :
1. Penyanyi : Katy Febrian Pangaribuan & Destia Fitriani
2. Koreografer : Dwi Rahayu Fatma Reika
3. Kompuser : Merliando, S.Sn
4. Stage Manager : Rafi Arafat
5. Artistik : Mas Cahyo
6. Penari : Ira Puspita Sari. S.Sn, Erin Kartika, S.Pd, Reni Destriani, Dwi Rahayu Fatma Reika, Sismania Sita, Lucky Ilva Jazanurya, dan Nurul Saputri,
7. Crew : Tim Pelangi, & Keluarga 7321 (Tujuh Karya, Tiga Hari, Dua Puluh Satu Koreografer)
8. Konsumsi : Noor
9. Rias Busana : Ika Mutiara, & Wulan
10. Kostum : Dati Salon
11. Dokumentasi : Bukan Dua Titik oleh Bowo Sukari, S.Sn
12. Penata Lighting : Megumi Teater
Tim Pendukung :
1. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bengkulu
2. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu
3. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kaur
4. Dinas Pariwisata, dan Pemuda Olahraga Kabupaten Kaur
5. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Bengkulu Yogyakarta (IKPM BY)
6. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Bengkulu Selatan Yogyakarta
7. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kaur Yogyakarta
8. Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL/Kompala) Kaur
9. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia (IKPM DI)
Lebih lanjut Ia sangat mengharapkan kepada semua kalangan, agar Puspa Langka tersebut tidak dipandang sebelah mata. "Bunga Rafflesia bukanlah Bunga Bangkai, dan Puspa Langka harus dilestarikan, dijaga, bukan untuk dimusnahkan''. Tutupnya
Posting by : KPPGPPL, 10 Februari 2015
Narasumber : Dwi Rahayu Fatma Reika
Lebih lanjut Ia sangat mengharapkan kepada semua kalangan, agar Puspa Langka tersebut tidak dipandang sebelah mata. "Bunga Rafflesia bukanlah Bunga Bangkai, dan Puspa Langka harus dilestarikan, dijaga, bukan untuk dimusnahkan''. Tutupnya
Posting by : KPPGPPL, 10 Februari 2015
Narasumber : Dwi Rahayu Fatma Reika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar