Senin, 31 Maret 2014

Lagi, Rafflesia bengkuluensis Mekar di Padang Guci Kaur

KOMPALA - Rafflesia bengkuluensis (Susatya, Arianto, et Mat-Saleh) kembali mekar di kawasan hutan Padang Guci Kab. Kaur Bengkulu (Sabtu, 29 Maret 2014) dengan diameter 45 cm. Kekhasan bunga langka ini akan bisa dinikmati hingga 2 hari kedepan. 


Di satu lokasi yang berjarak 20 meter dari habitat terdapat satu bunga Rafflesia bengkuluensis mulai membuka kuncupnya (diaphragma) (Senin, 31 Maret 2014). Kekhasan bunga langka ini diperkirakan akan mekar sempurna besok Selasa, 1 April 2014 dan bisa dinikmati hingga 7 hari kedepan.


Dalam kawasan hutan ini masih terdapat calon bunga atau bonggol yang diperkirakan akan mekar atau bisa dinikmati pada bulan April mendatang.

Dengan demikian tercatat oleh Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka - KOMPALA, dari Bulan Februari-Maret 2014 sebanyak 7 bunga Rafflesia bengkuluensis yang mekar di kawasan ini.

Salam Lestari !

Jumat, 28 Maret 2014

Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum atau Titan Arum)

Amorphophallus titanum atau Titan Arum atau biasa disebut Bunga Bangkai merupakan tumbuhan asli Sumatera yang terkenal memiliki kelopak raksasa serta bau tak sedap layaknya daging busuk.


Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar.

Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.

Foto by: Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL)
Sumber: internet

Selasa, 25 Maret 2014

Satu Kuntum Rafflesia bengkuluensis Kembali Mekar di Padang Guci Kaur

KOMPALA - Satu Rafflesia bengkuluensis kembali mekar di kawasan hutan Padang Guci Kaur Bengkulu dengan diameter 43 cm (Selasa, 25 Maret 2014). Keunikan bunga langka ini bisa Anda nikmati hingga 5 hari kedepan.



Terdapat 2 calon Rafflesia bengkuluensis yang diperkirakan akan mekar dalam waktu dekat ini, yakni; satu calon di lokasi yang sama diperkirakan akan mekar 4-5 hari lagi dan satu calon di lokasi yang berbeda berjarak 50 meter dari habitat diperkirakan akan mekar 3-4 hari lagi.

Untuk menikmati keunikan puspa langka ini pengunjung harus mempersiapkan diri lebih matang. Lokasinya terbilang jauh membutuhkan waktu satu setengah jam dengan berjalan kaki dari desa terdekat, perjalanan terbilang cukup eksrem naik turun tebing melintasi persawahan/kebun warga serta beberapa kali menyeberangi sungai.

Habitat Rafflesia bengkuluensis lokasinya berada di kawasan sungai Penangkulan desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur Bengkulu terletak di jarak bekisar 50 kilometer dari Kota Bintuhan Kab. Kaur . 

Salam Lestari !

Senin, 17 Maret 2014

Dampak Pesawat Malaysia Airlines terhadap Industri Pariwisata

Antonius Naibaho

Seperti sebuah bom, kejadian tak terduga dan tak bertemu ujung tengah melanda negeri seberang. Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang tanpa jejak. Berhembus berbagai macam isu mulai dari dugaan human error (kelalaian) hingga teroris. Media tengah menggiring negara menara kembar masuk ke zona merah. Bantuan dari beberapa negara sepertinya semakin memperuncing suasana, tujuannya sama untuk menemukan jejak namun sangat disayangkan, Malaysia sepertinya terlalu menutup diri.

Sebagai salah satu negara terkemuka di Asia Tenggara, sektor penghasil devisa bagi negara, pariwisata adalah lahan industri yang bertumbuh dan berkembang begitu pesat di negara Malaysia. Tourism Malaysia “The Truly Asia” kini mengalami krisis yang amat  besar. Usaha Malaysia untuk tetap mempertahankan image sudah diambang kegagalan. Strategi mempertahan citra dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines terbukti gagal.

Sedikit demi sedikit media nasional dan internasional mulai membuka sisi negatif Malaysia. Mata dunia tengah mengawasi negara yang berbatasan dengan semenanjung Melaka.

TV One mengabarkan bahwa pesawat yang hilang tersebut pernah mengalami kerusakan sebelumnya. Selain itu salah satu media terbesar di Indonesia ini juga memaparkan bagaimana besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah Malaysia untuk pembiayaan operasional Malaysia Airlines. Hal ini berakibat pada krisis kepercayaan dunia akan keamanan flight transportasi milik negara tersebut. Jauh kedepan, Malaysia Airlines akan menambah kerugian akibat pemberitaan media yang meruntuhkan citra yang baru saja terpublish.

Kesan “Menutup Diri” menyebakan Malaysia dianggap tidak kompromi dalam upaya menemukan kapal. Negara-negara yang berinisiatif membantu pencarian pesawat yang hilang perlahan mulai jengah akan sikap pemerintah Malaysia hingga akhirnya beberapa negara tersebut mencari sendiri pesawat Malaysia Airlines sesuai dengan data yang mereka miliki. Hal itu menjungkirbalikkan persepsi dunia, dampaknya berpengaruh kepada asumsi bahwa negara dengan brand MH=Malaysia Hospitality (Keramahtamahan Malaysia) jauh dari informasi yang mereka dapat sebelumnya bahwa Malaysia adalah negara terbuka yang menekankan aspek keramahtamahan.

Adanya isu “Teroris” yang memboikot pesawat Malaysia terdengar lebih mengancam bagi industry pariwisata. Sedikit mengingat, kasus teroris di Indonesia terbukti mampu melumpuhkan minat kunjungan wisatawan, anda ingat tragedy bom Bal?. Kejadian tersebut menyebabkan Bali dianggap tidak aman untuk destinasi wisata, beberapa negara di dunia sempat mengibarkan bendera larangan untuk warganya berkunjung ke Indonesia sesaat setelah kejadian terjadi. Anda bayangkan saja bagaimana jadinya Tourism Malaysia bila isu “teroris” tersebut terbukti benar adanya.

Intinya adalah, gerilya negara Malaysia didalam mempertahankan image sebagai the truly asia perlahan-lahan akan memudar akibat sikap dari pemerintahnya sendiri. Amat disayangkan sekali karena bukanlah perkara gampang untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dunia dan citra akibat isu/berita internasional.  

 

Sabtu, 15 Maret 2014

Pariwisata, Saatnya Intropeksi Diri


Beberapa tahun terakhir semenjak Maria Eka Pangestu menjabat sebagai nomor satu di kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, Indonesia semakin populer sebagai destinasi wisata di Asia.  Berbagai cara dilakukan oleh kemenparekraf demi menstimulasi kemajuan pariwisata Indonesia, salah satunya melalui MICE Industry yang merupakan lahan potensial pariwisata saat ini. Berbagai event bertaraf nasional dan internasional serta stragegi media direct dan media indirect  mengantarkan “Wonderful Indonesia” semakin menempati benak dunia. Namun tidak hanya itu saja. Peran pelaku sosial media, komunitas, dan lembaga independen yang berjibaku membranding Indonesia sebagai kawasan wisata secara tidak langsung juga turut menunjang promosi dan publikasi negara tercinta.

Positioning dan stigma pariwisata “Indonesia” adalah “Bali” kini mulai tergeser sejalan dengan gencarnya promosi daerah tujuan wisata lainnya.  Pelaku sosial media seperti travel blogger berusaha mengangkat citra daerahnya masing-masing tanpa mengharapkan imbalan. Hal hal yang potensial seperti keunikan budaya dan objek wisata diulas secara detil.
Sedihnya popularitas itu seolah tidak sejalan dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang ditemukan dibeberapa lokasi wisata daerah yang masih sangat minim. ditambah lagi retribusi untuk  oknum tak bertanggungjawab, “preman setempat” yang kerap meminta uang keamanan.Kedua hal tersebut semakin memuncak dengan karakter pelaku pariwisata.

Otonomi daerah sepertinya menjadi buah simalakama, ketika segala sesuatu diatur dan dikelola oleh pemerintah daerah. Istilah ‘yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin’ terlihat semakin merajai. Ketidakmampuan dan ketidaksiapan pemerintah daerah tentu berdampak pada kemajuan dan laju perkembangan pariwisata yang terlihat “disitu-situ aja”.  Hingga istilah tempat wisata tidak berubah menjadi destinasi wisata bahkan secara perlahan mulai terlupakan dan berakhir pada peak positioning, surga tak terjamah.

Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang travel consultant dari Jakarta. Ia tengah menyambangi kota terbesar ketiga di Indonesia dimana saya tinggal yakni Medan. Setelah mengunjungi beberapa trade mark ibukota provinsi Sumatera Utara kami singgah disebuah café melepas penat dan berbagi cerita. Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa ia merupakan salah satu orang yang resign dari jabatan sebagai PNS karena memilih untuk berwirausaha. Disela-sela perbincangan ia mengeluh akan susahnya mencapai beberapa destinasi wisata di Sumut, lain lagi dengan sikap pelaku pariwisata itu sendiri yang terkesan acuh tak peduli.

“This is hospitality” Ujarnya seraya menggoreskan huruf “X” diatas lembaran kertas bertuliskan objek wisata yang telah dikunjungi.
Dan pasti anda tahu apa yang kelak terjadi bila tulisannya telah terpublish.

Lantas siapa yang harus disalahkan?

Jawaban untuk pertanyaan saya diatas adalah: tak ada yang salah dan tak ada yang benar. Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat seyogianya bersinergi untuk memajukan pariwisata sehingga menghasilkan strength output, inilah kekuatan yang sesungguhnya. Tourism Malaysia adalah salah satu contoh nyata begitu besar pengaruh dari sinergitas, Tourism Malaysia merupakan lembaga yang didukung oleh pemerintah, para pelaku industri pariwisata dan masyarakat untuk mempromosikan negara jiran tersebut. “the truly asia” berhasil membentuk persepsi dunia bahwa segala sesuatu hal yang bersangkut paut dengan negara negara di Asia dapat disaksikan di Malaysia, best positioning, right?
Lantas bagaimana dengan kita?

Keindahan Indonesia yang begitu eksotis dengan pesona sejuta manikam panorama alam dan keunikan budaya yang tentunya “milik” kita membutuhkan kerjasama untuk saling bahu membahu membangun sektor pariwisata agar sejajar bahkan melebihi negara lain. Pola saling menyalahkan sudah tidak zaman lagi dan sungguh pantas untuk ditinggalkan. 


Paket Wisata Pulau Pandang

Berikut Itenary untuk Trip Pulau Pandang yang diadakan oleh Traveling Medan Community dan Pariwisata SUMUT (@pariwisataSUMUT). Kegiatan ini bertujuan untuk mengexplore pariwisata Sumatera Utara, karena setiap orang bisa bertraveling ria. Trip Pulau Pandang Batubara dapat dicicil sebanyak 4 kali untuk meringankan sistem pembayaran.



TRAVELING MEDAN and PARIWISATA SUMUT
your traveling partner
Cp: 085658080343 Email: traveling.medan@gmail.com
Twitter:  @travelingMEDAN@pariwisataSUMUTFacebook: TravelingMedan



TRIP PULAU PANDANG


Paket Wisata Pulau Pandang
Pulau Pandang merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Utara, terletak di Selat Melaka kabupaten Batubara, Pulau terluar Indonesia ini menyuguhkan keindahan dan panorama yang menakjubkan. Terumbu karang, air laut nan jernih dan jauh dari keramaian menjadi alasan utama mengapa anda harus berkunjung ke pulau Pandang.

Aktifitas snorkling, fishing dan diving adalah kegiatan menyenangkan. Menyaksikan keseluruhan pulau Pandang dari mercusuar baik di pagi hari (sunset) dan di sore hari (sunrise) akan membuat anda menysukuri nikmat dari sang pencipta.


RUNDOWN

Day One
08.00
Deparature
Meeting point di UISU
12.00
Harbour
-          Perjalanan menuju pulau
-          Lunch
14.00
Island
-          Pembagian Group
-          Pembagian Penginapan
15.00
Free Time
15.30
Snorkling, Swimming
16.00
Afternoon Moment.
-          Sunset View
-          Trackking Batu Belah
18.00
Free Time
18.30
Night Time
-          Fishing
-          Barbeque
-          Dinner
-          Api Unggun
22.00
Rest Time

Day Two
05.00
Morning Time
-          Tracking Island
-          Sunrise
07.00
Free Time
08.00
Breakfast
09.00
Afternoon Time
-          Snorkling
12.00
Perjalanan Menuju Pelabuhan
13.00
Free Time
14.00
Back Departure To Medan


FACILITES
-          Transportation
-          Meal
-          Snorkling Seat
-          Accomodation
-          Camp Ground
-          Outbond Service
-          Guide
-          Games
-          Tracking Island
-          Soft Copy Photoes
-          Travel Assurance*

DESCRIPTION
Open Trip General adalah salah satu kegiatan kerjasama dari Traveling Medan Community dan @pariwisataSUMUT untuk mengadakan explore wisata. kegiatan ini dibuka secara umum (tidak dibatasi untuk anggota saja)
Harap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama perjalanan wisata.
Bila peserta ingin mendapatkan Travel Assurance, maka biaya trip sudah harus dibayarkan lunas 2 minggu sebelum keberangkatan.
Seluruh peserta diwajibkan membawa air minum minimal 2 liter.
Down Payment Rp.100.000 tidak akan dikembalikan apabila peserta membatalkan keikutsertaan.
Keberangkatan akan terlaksana bila peserta “Open Trip General” minimal 30 orang bila kurang dari jumlah qouta maka Down Payment dan keseluruhan biaya yang sudah disetor kepada pihak penyelenggara akan dikembalikan.
Bagi peserta yang membawa barang harap dijaga dengan baik karena kehilangan tidak menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara.
Bagi peserta yang akan datang telat, panitia memberikan waktu maksimal 30 menit.
Rundown bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bagi peserta yang memiliki kebutuhan khusus silahkan menghubungi panitia.
Bagi peserta yang ingin melakukan acara sendiri silahkan koordinasi lebih awal dengan panitia.




INFORMATION AND REGISTRATION
Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui:
Blog           : www.travelingmedan.blogspot.com
email          :
traveling.medan@gmail.com
twitter        : @travelingMEDAN atau @pariwisataSUMUT
fanpage      : Traveling Medan Comm
fb group     : Traveling Medan
Cp              : 085658080343



Pulau Pandang, Paket Wisata Pulau Pandang, Travel Pulau Pandang, Kapal Pulau Pandang