Selasa, 29 Desember 2015

Air Terjun Cancap Padang Guci Kab. Kaur

Sungai Cancap merupakan salah satu sungai besar berbatuan seperti sungai Padang Guci, Sungai Cawang Kidau, Sungai Cawang Keruh, yang bersumber dari Bukit Barisan Sumatera. Sungai-sungai ini mengalir deras dari hulu bukit yang pada akhirnya semua bermuara ke Sungai Padang Guci menuju laut Samudera Hindia.

Keadaan tofografi di hulu sungai yang berbukitan, membuat Sungai-sungai mengalir kecil karena terbagi menjadi berapa cabang dan memiliki banyak air terjun. Salah satunya adalah Air Terjun Cawang Kanan Sungai Cancap ini.




Secara geografis Air Terjun ini berada di lembah dalam kawasan Hutan Lindung Raje Mendare Padang Guci Kab. Kaur Bengkulu. Air Terjun ini mengalir cukup deras memilki ketinggian sekira 15 meter, memilki kolam penampungan cukup dalam dan luas sekira 4 x 6 m2 yang jatuh pada ketinggian sekira 1000 Meter Dari Permukaan Laut (mdpl).

Dengan menaiki tebing bejarak sekira 3 kilometer dari air terjun ini, juga terdapat air terjun cancap 2 (Dua) tingkat yang tinggi dan sangat alami, diperkirakan jatuh pada ketinggian 1800 mdpl. Namun, karena lokasi yang jauh sehingga air terjun ini belum bisa di abadikan.

Keadaan kawasan hutan dengan vegetasi lebat, pohon besar-besar dan hijau masih sangat alami membuat suasana dalam kawasan air terjun ini terasa sang sejuk dan memanjakan mata. Keadaan batu-batu yang berlumut membuat petualangan semakin seru. Lebih lanjut keberadaan Flora dan Fauna seperti Rafflesia arnoldii, binatang langka seperti harimau, kambing hutan, rusa dll masih dapat ditemui penduduk lokal yang berpetualang ke dalam wilayah ini.

Untuk menuju ke lokasi ini di butuhkan waktu sekira 2,5 jam. Dimulai dari desa menuju perkebunan pendunduk (0,5 jam), dilanjutkan berjalan kaki melewati perkebunan cancap sebanyak 7 kebun (1jam), kemudian dengan menelusuri aliran cawang kanan Sungai Cancap (1 jam).

SALAM LESTARI !

Rabu, 23 Desember 2015

Wisata Sejarah Gunongan Di Banda Aceh

Wisata Sejarah Gunongan Di Banda Aceh-Gunongan merupakan salah satu objek wisata yang  terletak di Kota Banda Aceh tepatnya Jalan Protokol  atau Ujung Jalan Teuku Umar  Kelurahan Blower Kecamatan Baiturrahman  lebih kurang 200 meter dari Masjid Raya Banda Aceh kearah Selatan Kota Banda Aceh. Situs ini merupakan yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan luar negeri maupun wisatawan dalam negeri bahkan wisatawan local juga tidak pernah sepi tiap harinya. Dari data pengunjung yang dihimpun penulis rata-rata pengunjung wisatawan luar negeri mencapai lebih kurang  50 orang setiap harinya dan pengunjung dalam negeri mencapai 80 0rang dan pengunjung lokal mencapai hingga  100  orang setiap harinya.

Wisata Sejarah Gunongan Di Banda Aceh

Gunongan adalah bangunan yang unik dan sangat kokoh yang di bangun pada masa Kerajaan  Sultan Iskandar Muda abad ke -16 (tahun 1607 – 1636).  Dalam satu riwayat pembangunan gunongan ini menceritakan bahwa : Tuan Putri atau Putri Pahang (Putro Phang ) orang Aceh menyebutnya, yang rindu akan kampong halamannya di negeri Pahang karena daerahnya berbukit-bukit ada gunung dan selalu meminta kepada Sultan Iskandar  Muda untuk  pulang  kesana. Sultan Iskandar Muda sangat sayang dan mencintai permaisurinya, untuk mengobati rasa rindunya Sultan Iskandar Muda saat itu mengabil satu kebijakan untuk membangun sebuah taman yaitu taman sari dan juga dibangun sebuah bangunan  yang  namanya GUNONGAN di dalam seperti menyerupai  bukit-bukit layaknya sebuah gunung dan bila sang putri naik kegunungan beliau merasa seakan sudah berada di negerinya.

Wisata Sejarah Gunongan Di Banda Aceh

Gunongan yang di bangun pada masa Sultan Iskandar Muda ini  disebut sebagai taman Gairah seperti dalam sebuah kitab Bustanul Salatin yang ditulis oleh seorang ulama besar kerajaan Aceh Darussalam abad ke XVI  Masehi  bernama Nuruddin ar-Raniry. Dalam kita Bustanul Salatin ini menguraikan secara lengkap dan terperinci mengenai tentang pembangunan sebuah taman yang luasnya 1000 depa. Dalam kitab ini diuraikan  tentang Gunongan atau taman Sari sangat jelas : Gunongan memiliki elemen – elemen dan penataan bangunan yang dibuat sedemikian rupa namun hari ini elemen-elemen yang dapat kita lihat hanya tersisa sedemikian tidak selengkap seperti yang tertulis dalam kitab Bustanus Salatin.

Wisata Sejarah Gunongan Di Banda Aceh

Bangunan Gunongan merupakan bangunan utama yang menyusun taman secara keseluruhan, bangunan ini replika gunung atau meniriru topografi gunung yang bertingkat tiga dengan bagian puncak seperti menara. Bentuk Gunongan dalam denah bersudut sepuluh, tiap sudut dilengkapi dengan altar urnamen bunga mekar berdaun runcing  dan mempunyai satu pintu masuk pada sisi arah selatan yang ukurannya agak rendah sehingga jika  memasuki  harus merunduk dalam posisi membungkuk. Secara filosofis ungkapan perasaan hormat atau sikap merunduk, hal ini selalu dilakukan hingga saat ini bila kita memasuki tempat-tempat bertamu di Aceh. Masuk kedalam gunongan untuk menuju ke puncak melewati sedikit terowongan yang panjangnya lebih kurang 5 meter dengan satu belokan yang dilengkapi dengan tangga trap yang sempit , gunongan mempunyai ketinggian lebih kurang 12 meter dan diatas gunongan dapat menikmati pemandangan taman yang sangat indah dilengkapi berbagai bunga-bunga.