Sabtu, 24 Januari 2015

Pulau Banyak


Paket wisata pulau Banyak dari kota Medan. Pulau Banyak adalah keindahan di Tanah Aceh yang seperti mimpi ; pulau tak berpenghuni, karang , pantai yang fantastis , spot snorkeling, kura-kura, berselancar, hutan alami dan suasana seperti ini yang akan membuat anda lupa waktu.

Kepulauan banyak terdiri dari 30-40 pulau namun penduduk setempat mengatakan terdapat setidaknya 99 buah pulau. Pulau Banyak dihuni oleh sekitar 7.000 orang. Desa utama adalah Desa P. Balai, yang membentuk satu pemukiman bersama-sama dengan desa Desa P. Baguk di pulau Pulau Balai. Desa-desa lain Teluk Nibung , Haloban , Asantola ,Ujung Sialit dan Suka Makmur.

Pulau Banyak mulai menjadi terkenal di kalangan wisatawan baik domestik maupun internasional. Nilai-nilai tradisional yang masih kuat dan sikap ramah tamah penduduk setempat dalam menghargai setiap wisatawan menunjukkan rasa hormat yang layak diapresiasi.

Pulau Palambak Besar adalah pulau terbesar di balik Pulau Banyak. Dibutuhkan beberapa jam untuk berjalan di sekitarnya. Memiliki hamparan pantai pasir putih, Pulau Palambak dikenal sebagai pantai yang sempurna. Di tengah-tengah pulau terdapat hutan rawa dan beberapa bukit-bukit kecil.

Pulau Tailana adalah satu pulau lainnya yang cukup terkenal di Kawasan Pulau Banyak. Di depan pulau merupakan tempat yang bagus untuk kayaking. Anda dapat melakukan penjelajahan menggunakan kayak ke pulau-pulau terdekat. Pulau yang relatif kecil ini memiliki banyak pulau-pulau lain di sekitarnya, misalnya Pulau Balong, Pulau Matahari dan Pulau Ragu-Ragu.

Pulau Sikandang memiliki pantai yang juga tak kalah menarik, hampir sama seperti Palambak, Pulau ini memiliki pantai berpasir putih yang panjang. Layak sebagai tempat untuk berenang dan melihat terumbu karang melalui kegiatan snorkeling. Selain itu terdapat juga pulau Panjang, Pulau Balong dan Pulau Rangit.


What To Do?

Surfing sangatlah menarik dilakukan di Pulau Banyak. Sampai saat ini sebagian besar peselancar mengunjungi dan tinggal di Pulau Banyak dengan kapal, yang disebut live-on-board. Kebanyakan dari mereka datang secara eksklusif untuk berselancar. Spot surfing di Pulau Banyak terdapat di titik selatan Pulau Tuangku, Pulau Bangkaru, Ujung Lolok dan Ujung Lakita. Selain itu pulau Banyak sangat cocok dijadikan sebagai lokasi untuk diving.

Kamis, 15 Januari 2015

Pernikahan Adat Batak

Well, done!!
Sebenernya kejadian udah lewat beberapa minggu lalu, tapi sepertinya menarik untuk dirangkai dalam kata-kata. Berhubung tangan saya lagi gatal to the max mengalahkan alergi disekujur tubuh yang tengah mempengaruhi kegantengan saya. :P

Honestly, sebagai orang Batak saya sangat bangga dengan pola, tradisi, dan adat istiadat Batak yang begitu menyenangkan sekaligus membingungkan. Meski semenjak saya masih imoet alias kecil, bokap udah ngajarin soal kebatakan tetapi sampai detik ini budaya Batak itu masih terasa sulit. Lebih sulit daripada move on dari sang mantan.


Senin, 12 Januari 2015

Goa Kembar Seribu Lorong, Wisata Alam dan Budaya


Goa adalah lorong yang terdapat di dalam tanah(perut bumi) yang terbentuk secara alami oleh alam.Bicara mengenai goa, kali ini tim SaLam - Sahabat Alam Binjai Community mencoba menelusuri Goa Kembar Seribu Lorong. Berada di desa Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, ,Sumatera Utara.Goa Kembar Seribu Lorong memiliki 2 buah goa
,yang berdekatan jaraknya.Goa Besar dan Goa Kecil ,kedua goa ini dinamakan oleh warga sekitar Goa Besar,
Di goa inilah terdapat seribu lorong yang membingungkan, dan konon katanya menurut warga sekitar, goa ini bisa tembus dari Langkat hingga ke Kabupaten Tanah Karo.Yang letak tembusan goa ini di Tanah Karo pun tidak di ketahui pasti dimana. Setelah sampai di depan mulut goa di goa besar, kami mengabadikan beberapa moment dan setelah itu kami pun berjalan menelusuri ke dalam goa.Dengan berjalan perlahan dan dengan peralatan seadanya kami masuk menembus kegelapan lorong di dalam goa besar ini.Setelah menyusuri kira-kira 150 meter kedalam, kami pun sejenak beristirahat sejenak karena kelelahan dan juga sangat bingung karena banyak sekali lorong-lorong di dalam Goa tersebut.Jika memang dapat tembus hingga ke kabupaten Tanah Karo,maka jarak nya bisa 10 km untuk yang terdekat dengan kabupaten Karo,wow luar biasa padahal kami baru mencapai 150meter saja.Dan setelah itu kami pun beranjak keluar dari Goa Besar di situs Goa Kembar Seribu Lorong.Sekaligus membersihkan diri karena sudah berlumpur ria di dalam goa. Diluar goa,pemandangannya pun sangat menakjubkan.Banyak sekali kera-kera liar bergelantungan di pohon.Sungguh sangat alami pemandangan tersebut.Kemudian Kami pun melanjutkan perjalanan ke Goa Kecil. Goa Kecil
walau goa ini tidak memiliki lorong seperti yang ada di goa besar.Namun goa ini memiliki keunikan yaitu terdapatnya relief-relief budaya dan sejarah dari kisah Bapak Toga S.Brahmana.Beliau konon di ceritakan oleh warga sekitar ialah satu-satunya orang yang bisa menembus Goa Kembar Seribu Lorong ini hingga sampai ke Kabupaten Tanah Karo.Disini terlihat sangat kental sekali nilai budaya yang di junjung masyarakat sekitar.
Ditempat ini juga terdapat air terjun kecil untuk sekedar membasahi badan atau juga untuk membersihkan pakaian yang sudah kotor selepas berlumpur ria seusai mengarungi lorong-lorong di Goa Kembar Seribu Lorong, Kabupaten Langkat,Sumut.Dari tempat ini tim SaLam (Sahabat Alam )Binjai Community pun berkemas pulang kembali ke kota Binjai.Suasana alami di tempat ini sangatlah menakjubkan, ditambah lagi warga sekitar yang sadar akan alam yang bersih dan lestari adalah bagian dari keharmonisan kehidupan.untuk itu patut lah kita contoh sikap-sikap mulia seperti ini.SaLam lestari...


Kamis, 08 Januari 2015

Tiga Rafflesia Siap Mekar Bulan Januari 2015 di Kaur

Bonggol Rafflesia bengkuluensis Fase Perigon deameter 19-21 cm | Foto : KPPGPPL 8/1/2015
Satu minggu sebelumnya kami memperdiksi 2 bonggol rafflesia akan mekar di Kab. Kaur, yakni; satu bonggol rafflesia bengkuluensis berada dalam kawasan Sungai Penangkulan, dan satu bonggol rafflesia arnoldii berada dalam kawasan Sakaian Mayan desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur. 

Bonggol Rafflesia arnoldii Fase Perigon deameter 23-25 cm | Foto : KPPGPPL 8/1/2015
Namun, setelah satu minggu (8/1/2015) kami kembali tinjau lokasi, ternyata dugaan kami belum tepat kedua bonggol Rafflesia tersebut belum juga mekar. Kami kembali memprediksi bahwa ke dua bonggol ini akan benar-benar mekar satu minggu kedepan, karena kedua bonggol tersebut sudah memasuki fase perigon sempurna (Kondisi Siap Mekar). Fase  Perigon Sempurna hingga Bunga Mekar dibutuhkan 1 - 14 hari @Agus Susatya

Satu lokasi berbeda di dalam kawasan Air Mas Tran Desa Karang Dapo Kec. Semidang Gumay Kab. Kaur, juga terdapat satu bonggol rafflesia sudah memasuki fase perigon sempurna, artinya dalam kurun 1-14 hari lagi juga akan mekar.

Bonggol Rafflesia Fase Perigon lokasi Hutan Kawasan Air Mas | Foto : Feily Asmara 5/1/2015
Selain memprediksi kapan waktu bunga mekar tersebut, kami lanjut dengan mendata keadaan bonggol yang ada di lokasi. Kami kembali dikejutkan setelah satu minggu sebelumnya kami menemui 2 bonggol yang sengaja kulit arinya/fase brakta (Br)-perigon dilepas. Kali ini 3 bonggol dalam fase brakta sengaja di copot/lepas oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab di lokasi yang sama dalam kawasan hutan Sakaian Mayan desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur.

2 bonggol rafflesia arnoldii masih utuh tanggal 1/1/2015, sudah tiada tanggal 8/1/2015

1 bonggol rafflesia arnoldii masih utuh tanggal 1/1/2015, sudah tiada tanggal 8/1/2015
Dengan demikian, saat ini menyisakan 22 bonggol, yakni; 10 bonggol untuk Rafflesia bengkuluensis dalam dua titik di lokasi Sungai Penangkulan, dan 12 bonggol rafflesia arnoldii dalam kawasan hutan Sakayan Mayan.


Salam Lestari !!

Mangrove Kampung Nipah, Salah satu cara Melestarikan Alam


SaLam Lestari... Mangrove adalah pohon yang tumbuh di rawa-rawa, perbatasan antara muara sungai dengan laut.Bila kita tinggal di pantai yang berada dekat dengan sungai, maka kita akan mudah menjumpai pohon mangrove ini.
Di kampung nipah,Desa Sei Nagalawan, kecamatan perbaungan, serdang bedagai, Sumatera Utara.Sekelompok ibu-ibu
yang di pelopori oleh ibu Jumiati.Melakukan pembudidayaan pohon mangrove.Awalnya ide tersebut di anggap tidak masuk akal oleh warga sekitar, namun ibu Jumiati tetap konsisten dengan tujuan dan harapannya dengan membudidayakannya mangrove tersebut.
Mangrove Kampoeng Nipah di Sergai,Sumut sebagai contoh pelestarian alam
Beberapa tahun berjuang dengan gigih bersama teman-teman.Akhirnya sedikit demi sedikit hasil pembudidayaan mangrove terlihat.Dan alhasil ibu Jumiati sukses mengelola mangrove hingga menjadi salah satu objek wisata alam di kabupaten serdang bedagai, sumatera utara.
untuk itu patutlah kita contoh perjuangan ibu Jumiati untuk melestarikan alam.Dan dari kita melestarikan alam, maka kita sendiri yang akan mendapatkan hasilnya juga. Melestarikan mangrove di sekitar muara sungai dan garis pantai, berguna juga untuk mencegah banjir Rob(banjir akibat air laut yang tinggi) juga dapat mnjernihkan air di seputaran pantai, agar tidak berlumpur dan keruh, serta mengembalikan ekosistem laut menjadi stabil lagi.
Pantai Mangrove Kampung Nipah pun tak kalah indah dengan Pantai yang ada di daerah sekitarnya
Pohon mangrove yang tumbuh sebagai penStabil ekosistem juga berguna untuk mengurangi dampak bencana
Jadi gak ada ruginya jika kita melestarikan itu, karena alam akan memberikan yang terbaik buat kita juga, .Tanpa ada bencana yang melanda. SaLam Binjai Community (Sahabat Alam )SBC