Kamis, 12 Maret 2015

PANTAI GUCI BATU KAPAL DAN LEGENDA SI PAHIT LIDAH

Pantai Guci Batu Kapal dan Legenda Si Pahit Lidah | Hai para travellovers??
Kali ini saya akan share informasi objek wisata Pantai Guci Batu Kapal.

Pantai Batu Guci Kapal terletak di Desa Maja, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Pantai Guci Batu Kapal memunyai pesona alam yang indah, hembusan angin lembut pepohonan, hamparan pasir yang terbentang luas ditambah gemericik gulungan ombak yang terus berdatangan menyambar bibir pantai serasa mengajak para travellovers untuk ikut menikmati pesona pantai ini, tentu tidak hanya itu saja keindahan yang disuguhkan pantai ini, di sisi lain pantai juga terdapat bebatuan karang dengan ukuran terbilang besar yang seolah menyembunyikan sebilah legenda di dalamnya, dan benar saja ternyata memang terdapat legenda yang melatari penamaan pantai ini. Penasaran dengan legenda tersebut? Mari kita simak penuturan dari SH Rachman (54) sebagai pengelola pantai.
 
Pesona Pantai Guci Batu Kapal dan Legenda Si Pahit Lidah, Lampung Selatan


“SH Rachman (54), mengatakan, zaman dahulu, pantai tersebut adalah dermaga yang menghubungkan antara Sumatera dan Jawa.  ”Pantai ini sebenarnya adalah pelabuhan. Batu-batu karang yang berukuran panjang itu adalah dermaganya. Dan pesisir pantainya adalah sebuah desa tua,” jelas Rachman.  Asal mula Pantai Batu Guci, sambung Rachman, konon karena ditemukan sebuah guci peninggalan pedagang di atas karang yang paling besar. ”Tapi sekarang gucinya sudah tidak ada. Itu kata orang-orang zaman dahulu,” imbuhnya.Versi lain menyebutkan, Pantai Batu Guci Kapal, berasal dari kutukan Si Pahit Lidah terhadap kapal-kapal bangsa asing menjadi batu karang di tengah laut. ”Legendanya, batu-batu karang yang ada di tengah laut itu dulunya adalah kapal-kapal bangsa asing pada zaman Majapahit. Si Pahit Lidah tidak menyukai itu lalu mengutuk mereka menjadi batu,” katanya.  Si Pahit Lidah adalah tokoh legenda di Sumatera yang memiliki kesaktian mampu mengubah apa pun yang dikutuknya menjadi batu. Menurut cerita, dia bernama asli Serunting, seorang pemuda asal jazirah Arab yang berkelana ke Sumatera dan masuk melalui Aceh. Wilayah kelananya meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Lampung.
 
Batu Kapal, Pantai Kalianda

Rachman menambahkan, pengunjung paling sering datang ke Pantai Batu Guci pada hari libur, seperti Sabtu, Minggu atau hari besar. Dia yakin, bila sarana yang ada diperbaiki lagi akan bertambah banyak orang yang datang. ”Yang penting, jalan masuk diperbaiki, diaspal, tidak jalan tanah seperti sekarang ini,” tukas Rachman.”

Pesona Pantai Guci Batu Kapal dan Legenda Si Pahit Lidah, Desa Maja, Kalianda, Lampung Selatan

Hmmh, bagaimana para travellovers? Menarik bukan? 
selain misteri adanya legenda "Si Pahit Lidah", ternyata pantai ini juga masih menyisakan aura mistis yang terpancar pada satu pohon besar di sekitar pantai, konon pohon ini keramat, atau dikeramatkan oleh masyarakat sekitar, dan percaya atau tidak silahkan menilai dari foto di bawah ini.
 
Pohon Angker, Pantai Guci Batu Kapal

Terasa menyeramkan bukan?
Jika tertarik, tunggu apa lagi? Ayo ajak rekan-rekan, sanak keluarga, serta orang yang penting bagi para travellovers. Untuk biaya jangan khawatir, uang masuk terjangkau tentunya, yaitu 5 ribu/orang, 10 ribu/mobil, 5 ribu/motor. Mencapai pantai ini juga tidaklah susah, setelah menemukan Masjid Agung Kalianda, berbelok ke kanan-ikuti jalan sampai ada plang berwarna cokelat di pintu masuk pantai. Namun, bila membawa kendaraan harap hati-hati karena jalan masuk masih tanah. Terlebih, jika sehabis diguyur hujan. Selamat berwisata dan menikmati pesona Pantai guci Batu Kapal para travellovers!

-Lampung punya cerita-

Source Link :
http://news.okezone.com/read/2013/05/08/345/803880/pesona-pantai-batu-guci-dan-legenda-si-pahit-lidah

Source Amazing Photo :

https://eloratour.wordpress.com/2013/09/23/pantai-guci-batu-kapal-dan-legenda-si-pahit-lidah/

http://hasabizone.blogspot.com/2014/05/pantai-batu-kapal.html

http://news.okezone.com/read/2013/05/08/345/803880/pesona-pantai-batu-guci-dan-legenda-si-pahit-lidah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar